Diksi dalam Puisi

 





BEST PRACTICES





















Hazar Widiya Sarah







PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

DALAM JABATAN KATEGORI-2

BIDANG STUDI GURU KELAS

UNIVERSITAS PAKUAN

TAHUN 2022








LK 3.1 Menyusun Best Practices


Meningkatkan Pemahaman Diksi dalam Puisi Melalui Media Audiovisual dan Model Problem Based Learning

Lokasi 

SMA Doa Bangsa

Lingkup Pendidikan 

Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai

Peserta didik dapat memahami diksi dalam puisi yang dibacakan dengan kritis dan reflektif

Penulis 

Hazar Widiya Sarah

Tanggal 

07 Desember 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. 


Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran, setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam memahami materi ajar, ada yang cenderung lebih cepat memahami jika melihat langsung, ada juga yang cenderung cepat jika mendengarkan, serta ada juga yang kedua-duanya, dari perbedaan-perbedaan itulah yang membuat tenaga pendidik harus peka terhadap kondisi peserta didik, agar apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran menjadi tercapai.


Penerapan media pembelajaran yang pendidik gunakan saat pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik. Selama ini, media yang digunakan dalam pembelajaran belum sesuai dengan karakteristik dan kondisi peserta didik. Dalam memberikan materi puisi pendidik lebih sering menggunakan teks saja sehingga media pembelajaran kurang bervariasi. Media pembelajaran yang kurang bervariasi ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran yang interaktif.


Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan peserta didik dalam memahami diksi dalam puisi. Selain itu, ketika membuat perangkat modul pembelajaran, pendidik belum menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan peserta didik. Sementara menurut (Miarso, 2004) dalam (Budiana, H.R dkk, 2015)  berpendapat pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak saat ini. Maraknya arus informasi  dan ragamnya sumber informasi menjadikan tenaga pendidik tidak menjadi satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah tenaga pendidik memiliki peranan yang strategis.


Oleh karena itu, penggunaan media dan model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif menjadi pangkal strategis bagi pendidik. Berdasarkan uraian tersebut maka dibutuhkan suatu tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan yang ada, yaitu salah satunya menggunakan media auodovisual dan model model Problem Based Learning. Media dan model tersebut diyakini dapat menjadi solusi  dari permasalahan yang ada. Pendidik memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan media dan model pembelajaran inovatif agar peserta didik memahami materi dan hasil belajar peserta didik meningkat.



Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,


Setelah melakukan identifikasi masalah dengan berdasarkan observasi langsung dan merujuk pada kajian literatur yang ada, maka terdapat beberapa tantangan yang terjadi yaitu:


  1. Pendidik belum menggunakan media yang sesuai untuk pembelajaran memahami diksi (dalam puisi) secara kritis dan reflektif.

  2. Guru belum mengaplikasikan model pembelajaran inovatif diantaranya model Problem Based Learning.


Masalah  tersebut di atas  tentu akan berdampak pada peserta didik, oleh karena itu seorang pendidik harus mampu merancang media dan model pembelajaran inovatif agar peserta didik terbantu dalam memahami dan melatih keterampilan dalam pembelajaran.


Tentu saja pendidik berperan aktif dalam proses implementasi media dan model pembelajaran inovatif. Pendidik sebagai pelaksana dan peserta didik sebagai sasaran dalam implementasinya.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini 


Sebagai pendidik yang profesional dan memesona harus memiliki rasa haus akan pengetahuan, sehingga pendidik selalu mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi, senantiasa selalu berinovasi dalam proses pembelajaran, memiliki kepribadian yang baik dan jiwa sosial yang tinggi, memiliki kepedulian dan rasa perhatian yang tinggi terhadap peserta didik, serta menguasai teknologi dalam proses pembelajaran.


Jika tenaga pendidik melakukan hal tersebut maka dapat  diyakini mampu mengatasi tantangan yang ada. Untuk mengatasi tantangan sebagaimana di uraikan di latar belakang maka dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Dalam melaksanakan pembelajaran pendidik harus mengintegrasikan sumber daya yang ada seperti, teknologi baik dalam persiapan, proses, serta penilaian pembelajaran. Serta Media ajar yang digunakan tenaga pendidik harus sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan peserta didik.

  2. Pendidik harus belajar mandiri atau mengikuti diklat-diklat yang ada agar mampu menguasai model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik. Salah satunya dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat diimplementasikan sebagai salah satu strategi yang dapat di terapkan. Dengan strategi penerapan PBL yang secara tidak langsung akan memfasilitasi peserta didik untuk beperan aktif dalam pembelajaran. 


Dalam implementasi media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman peserta didik terhadap materi memahami diksi dalam puisi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan pendidik:

  1. Pendidik menayangkan video pembacaan puisi lengkap dengan ilustrasinya.

  2. Pendidik menayangkan video musikalisasi puisi.


Dalam implementasi Problem Based Learning terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:

  1. Mengorientasi peserta didik pada masalah

  2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

  3. Membimbing penyelidikan mandiri

  4. Mengembangkan dan menyajikan karya

  5. Analisis dan evaluasi


Sebagaimana diuraikan keunggulan media audiovisual menurut Ferlianus, Telaumbanua. (2015) yaitu:


“Media pembelajaran Audiovisual adalah suatu media pembelajaran yang dapat kita dengar suaranya dan dapat kita lihat gambarnya secara langsung atau yang sering disebut dengan Video. Media ini sangat baik untuk meransang motivasi dan minat belajar pada siswa dalam pembelajaran memahami makna puisi, karena selain dapat menyajikan visual yang berupa latarbelakang kepengarangan juga dapat menyajikan unsur audio yang berupa pembacaan puisi secara bersamaan.”


Sedangkan menurut Syahputra, Edy. (2022) Mengatakan bahwa:


“Media pembelajaran Audiovisual mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan.”


Lebih lanjut, kelebihan Model Problem Based Learning adalah:

  1. Mengajak peserta didik berpikir rasional

  2. Menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materi pembelajaran

  3. Membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya

  4. Memotivasi peserta didik untuk giat belajar 

  5. Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan peserta didik


Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut 


Setelah melakukan implementasi media audiovisual dan model Problem Based Learning sebagai salah satu media dan model pembelajaran inovatif, berikut hasil yang diperoleh:


Media audiovisual dan model Problem Based Learning yang telah diimplementasikan memberikan dampak positif terhadap keberhasilan belajar peserta didik sehingga penerapan media audiovisual dan model Problem Based Learning ini dinilai efektif, hal ini dibuktikan dari nilai akhir yang di peroleh peserta didik berada pada kategori tuntas, dimana pada pertemuan sebelumnya hasil belajar peserta didik belum maksimal masih banyak yang tidak tuntas, namun setelah diimplementasikan secara maksimal hasil belajar meningkat dan berada pada kategori tuntas


Berikut hasil belajar pertama 82% Tuntas atau 23 peserta didik diatas KKM atau masih ada 5 peserta didik yang tidak tuntas dari 28 peserta didik

















Dokumentasi penulis



Berikut Hasil belajar maksimal dengan media audiovisual dan model Problem Based Learning 100% Tuntas.





Dokumentasi penulis


Media audiovisual dan model Problem Based Learning membuat peserta didik lebih memahami diksi dalam puisi, hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik yang baik, serta  dilihat dari keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kemudian dengan media audiovisual dan model Problem Based Learning membiasakan peserta didik untuk belajar dan bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan masalah yang ada, selain itu dalam proses pembelajaran, pendidik berhasil membangun rasa percaya diri peserta didik dalam belajar dan membuat peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran, hal tersebut dibuktikan oleh hasil belajar peserta didik yang meningkat.


Dalam proses penerapan media audiovisual dan model Problem Based Learning respon peserta didik cenderung positif, hal tersebut dibuktikan dari keaktifan peserta didik dalam pembelajaran kemudian diperkuat hasil dari kegiatan refleksi yang diberikan pada peserta didik dengan membagikan instrumen dengan pertanyaan “Saya merasa senang melihat kesesuaian media dan model belajar yang digunakan dengan materi pelajaran” dari pertanya tersebut diperoleh hasil 47,8% Sangat Setuju, 43,5% setuju dan 8,7% cukup setuju.



Dokumentasi penulis


Keberhasilan strategi ini tentu tidak terlepas dari faktor penerapan media audiovisual dan model Problem Based Learning itu sendiri, kemudian jika peserta didik terbiasa dan nyaman dengan media dan model pembelajaran yang diimplementasikan maka akan mempengaruhi psikologis peserta didik dan tentu akan berimbas pada hasil belajar peserta didik.


Dari penerapan media audiovisual dan model Problem Based Learning  ini, ada pembelajaran yang dapat diperoleh yaitu, jika pendidik mampu menggunakan dan menerapkan media audiovisual dan model Problem Based Learning dengan baik maka hasil belajar peserta didik akan meningkat, karena media audiovisual dapat mengaktifkan dua indera sekaligus, yaitu penglihatan dan pendengaran, penayangan audiovisual pun dapat mengaktifkan emosi dan pengalaman peserta didik, sehingga diksi-diksi yang ada dalam puisi tersebut dapat lebih mudah dipahami. Kemudian model Problem Based Learning dapat menstimulus nalar kritis peserta didik dan membantu untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Sehingga media audiovisual dan  model Problem Based Learning dapat digunakan untuk melatih peserta didik memahami puisi.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.